INFORMASI DALAM PRAKTIK


Critical success factor (CSF) atau faktor penting penentu keberhasilan diperkenalkan pertama kali tahun 1961 oleh salah satu perusahaan terbesar di Amerika. Kinerja dalam beberapa area operasi perusahaan dapat menentukan kesuksesan atau kegagalan. Area ini yang disebut CFS, akan berbeda dari satu perusahaan ke perusahaaan lain namun cenderung mengikuti pola-pola tertentu berdasarkan bidang industrinya. Kemampuan perusahaan mengembangkan sistem informasi yang baik adalah CFS.
Sistem yang memproses data akuntasi perusahaan disebut sebagai sistem pemrosesan transaksi. Data dikumpulkann dari sistem fisik perusahaan dan dimasukkan ke dalam satu basis data, bersama-sama dengan data dari lingkungan. Peranti lunak akan mengubah data menjadi informasi bagi manajemen dan lingkungan. Salah satu contoh yang baik dalam pemrosesan transaksi adalah sistem yang digunakan oleh perusahaan – perusahaan distribusi, perusahaan yang mendistribusikan produk atau jasa kepada pelanggannya sering kita sebut dengan sistem distribusi.
CRM merupakan suatu aplikasi komputer yang cukup menarik banyak perhatian. Aplikasi ini menuntut adanya area peyimpanan data berukuran super atau data warehouse. Subset dari data warehouse disebut data mart.
Data warehousing memiliki kelemahan maupun kelebihan sendiri-sendiri tergantung dari aktivitas maupun kemampuan perusahaan dalam menyusun maupun menyelesaikan data. Data warehousing merupakan awal dari pengolahan data selanjutnya contohnya data mining. Data mining merupakan tahapan yang bisa dilakukan setelah membuat data warehousing atau bisa diartikan sebagai proses mencari data dalam data warehouse. Semua perusahaan baik itu perusahaan yag besar maupun kecil memiliki gudang data (data warehouse), dimana data warehousing menyimpan semua informasi yang dibutuhkan perusahaan yang berasal dari basis data.
Informasi dalam praktik atau CRF berhubungan dengan teknologi yang terdapat dalam perusahaan dan terhubung dengan bagian-bagian lain seperti sistem marketing, sistem SDM, sistem Finance maupun sistem manufacturing atau produksi. Perusahaan biasanya akan mengevaluasi bagian mana yang baik dan mampu membuat sebuah perusahaan menjadi lebih maju. Setelah pengevaluasian maka akan didapatkan hasil bagian mana yang mampu membuat perusahaan maju dan selanjutnya perusahaan akan memperhatikan bagian tersebut lebih dari bagian yang lainnya.
Sebagai contoh, dalam perusahaan A memiliki bagian SDM yang cukup baik dan dianggap mampu membuat perusahaan maju maka perusahaan A akan lebih memprioritaskan bagian SDM dari pada bagian marketing, finance, maupun produksi. Sedangkan keadaan yang seperti ini dapat menimbulkan kecemburuan sosial di bagian lainnya yang berakibat pada tidak seimbangnya kinerja keseluruhan perusahaan. Seharusnya semua bagian tetap di perhatikan semua. Karena setiap bagian memiliki peran penting dalam sebuah perusahaan.
Apabila satu bagian hilang maka perusahaan tidak mampu berjalan dengan baik. Setiap data dari semua bagian baik itu marketing, SDM, finance maupun operasi akan diolah atau di input dengan menggunakan teknologi  yang dipakai oleh perusahaan. Setelah itu data yang di dapat dari setiap bagian akan dimasukkan dalam data warehousing atau gudang data. Dalam proses ini CRM juga berperan penting karena CRM menghubungan antara perusahaan dengan pelanggan. Pelanggan saat ini lebih rasional dan kritis dibandingkan degan dahulu, dengan adanya CRM ini maka diharapkan perusahaan bisa mengetahui apa saja yang diinginkan oleh pelanggannya dan mampu memenuhi kebutuhan tersebut.

This entry was posted by Unknown. Bookmark the permalink.

Leave a Reply