PENYELARASAN ANTARA BISNIS DENGAN PERENCANAAN SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI

BAB 13
Penyelarasan Antara Perencanaan Bisnis Dengan Perencanaan Sistem Teknologi Informasi 

          Perencanaan strategi sistem teknologi informasi sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk mencapai keunggulan kompetitif. Dalam melakukan penyelarasan teknologi informasi harus melakukan pertimbangan arah strategi bisnis yang jelas yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Dalam proses pengintegrasian PSB (Perencanaan Strategi Bisnis) dan PSSTI (Perencanaan Strategi Sistem Teknologi Informasi) mempunyai kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan perusahaan yang tidak melakukan integrasi ini. sehingga dari integrasi tersebut dapat disimpulkan bahwa PSB dan PSSTI harus berjalan dengan seimbang dan bersama-sama. PSB dan PSSTI ini akan mempengaruhi seluruh aspek kegiatan perusahaan mengenai misi, rencana strategi perusahaan serta operasional perusahaan. 
Bagaimana cara untuk mencapai keselarasan PSB dan PSSTI didalam perusahaan? 
Untuk mencapai keselarasan tersebut dapat dilakukan menggunakan 4 perspektif keselarasan yaitu :
  1. Perspektif pertama eksekusi strategi yang dimulai dari strategi bisnis yang telah dimulai terlebih dahulu dan menjadi pemicu untuk menentukan infrastruktur dan proses organisasi.
  2. Perespekif kedua transformasi teknologi yang dimulai dari strategi bisnis yang ditetapkan terlebih dahulu yang menjadi pemicu menentukan strategi sistem teknologi informasi. 
  3. Perspektif ketiga potensial kompetitif yaitu sistem teknologi informasi adalah pemampu untuk memenangkan persaingan. 
  4. Perspektif keempat adalah level pelayanan yaitu untuk membangun organisasi pelayanan berbasis sistem teknologi informasi terbaik.
Sistem teknologi informasi memiliki kemajuan yang sangat pesat terutama pada bisnis dan merupakan hal penting didalam kemajuan perusahaan tersebut misalnya perkembangan teknologi dalam bidang administratif yang awalnya hanya manual sekarang telah menggunakan komputerisasi sehingga perusahaan lebih cepat dalam mengolah data perusahaan.
Komponen didalam sistem teknologi informasi yaitu berupa basis data yang digunakan oleh perusahaan dalam mencapai keunggulan kompetitifnya.Dapat disimpulkan bahwa PSB (Perencanaan Strategi Bisnis) dan PSSTI (Perencanaan Strategi Sistem Teknologi Informasi ) itu akan berjalan baik dan mencapai keselarasan didalam perusahaan apabila keduanya berjalan bersama-sama sehingga tercapainya tujuan perusahaan.

model bisnis



Dalam dunia binis terdapat dua model binis, yang memiliki perbedaan satu dengan yang lainnya. Perbedaan dari kedua model tersebut yaitu:
1.      E- commerce yaitu penjualan dan pembelian dengan menggunakan media internet
2.      E-business yaitu cakupan yang lebih luas mengenai perdagangan dengan menggunakan internet yang melibatkan pemasaran, perancangan produk, evaluasi layanan konsumen dan seterusnya.
Pada awalnya model bisnis dinyatakan dengan pertanyaan “ apa bisnis saya?”. Dengan adanya kemajuan dan perkembangan teknologi maka model bisnis sekarang ini dinyatakan dengan pertanyaan “apa model bisnis saya?”. Saat ini kita masuk pada era ekonomi informasi, yang didukung dengan banyaknya situs-situs yang mampu mendukung perkembangan bisnis atau usaha yang dimiliki agar lebih berkembang lagi.
Contoh usaha yang menggunakan atau memanfaatkan era ekonomi informasi yaitu : bisnis Start up. Bisnis start up sendiri merupakan perusahaan yang menggabungkan perusahaan-perusahaan yang baru berkembang dan masih mencari pasarnya, contohnya pada bisnis Uber, Go-Jek, Lazada dan seterusnya.
Jaringan distribusi untuk e-business adalah hubungan antara pengusaha dengan pihak- pihak yang berkaitan dengan bisnisnya. E-business sendiri merupakan usaha yang di dalamnya menerapkan Hi-Tech untuk mendukung proses produksi, service dan lainnya.menurut Tapscottet al (2000) terdapat lima tipologi e-business. Contoh- contoh bisnis yang menggunakan tipologi tersebut anatara lain :
1.      Bukalapak.com menggunakan tipologi jenis Agora
2.      Lazada.com menggunakan tipologi jenis Aggregasi
3.      Sony Ericsion menggunakan tipologi jenis Aliansi
4.      Rantai nilai lebih berfokus pada kenyamanan, kecepatan pelayanan,personalisasi dan harga
5.      UPS yang terdapat pada sebuah perusahaan termasuk dalam tipologi jarigan distribusi.
Keuntungan yang di dapat oleh bukalapak.com diperoleh dari capture atau commercial break advertising yaitu iklan yang tiba-tiba muncul saat kita membuka halaman bukalapak maupun iklan yang bergerak pada halaman tersebut.kemudian keuntungan juga diperoleh dari banyaknya pengunjung yang melihat atau mengunjungi situs maupun membuka laman tersebut.

Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan

BAB 11
Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan

Sistem yang memberikan informasi digunakan dalam pengambilan keputusan untuk menyelesaikan masalah yang ada dalam perusahaan
Pentingnya sistem pengambilan keputusan yaitu sistem yang memberikan informasi bagi perusahaan digunakan untuk pengambilan keputusan bagi manajer menggunakan pertimbangan-pertimbangan yang tepat dengan memilih solusi yang terbaik menggunakan pendekatan 
  1. Analisis yaitu mempertimbangkan konsekuensi dari pilihan-pilihan yang telah dibuat pada tujuan perusahaan
  2. Penilaian yaitu proses pemikiran yang dilakukan oleh manajer
  3. Penawaran yaitu negosiasi yang dilakukan oleh para manajer
Di dalam pemodelan matematika jenis model naratif adalah satu jenis model yang sering digunakan manajer yang menggambarkan entitas dan kata-kata yang terucap dan tertulis sehingga pembaca dan pendengar bisa mengerti dan memahaminya serta semua komunikasi bisnis yang termasuk di dalam model ini
Masalah yang tidak terstruktur merupakan masalah semiterstruktur yaitu masalah yang memiliki beberapa elemen dimana beberapa dipahami oleh si pemecah masalah dan beberapa tidak dipahami oleh si pemecah masalah

Jenis data yang digunakan dalam memainkan peran "Bagaimana Jika" berupa lembar kerja dimana pemecah masalah memanipulasi satu atau lebih variabel untuk melihat dampak dari hasil simulasi.

Sistem Pendukung Pengambil Keputusan

Bab 10

Moral adalah tradisi informal perilaku baik, yang tetap konstan dari satu masyarakat ke masyarakat lain. Etika adalah kepercayaan, standar, dan teladan yang ditunjukan sebagai paduan untuk individu dan masyarakat. Etika bervariasi dari satu masyarakat ke masyarakat lain. Hukum adalah peraturan formal yang diterapkan oleh pemerintah dimana  terdapat hukuman jika tidak dipatuhi. Hukum komputer di Amerika Serikat telah diterapkan untuk mengatasi hal – hal seperti hak dan pembatasan atas data, privasi, kejahatan komputer, dan paten piranti lunak. Keputusan pengadilan, seperti State Street Decision, juga berkontribusi terhadap hukum – hukum ini. UE telah mempertimbangkan untuk memperketat persyaratan untuk mematenkan piranti lunak yang tercantum di State Street Decision.

Masyarakat mengharapkan komputer untuk digunakan secara etis karena tiga alasan. Kelenturan logis berarti bahwa komputer dapat diprogram untuk melakukan hampir semua hal. Faktor transformasi menyadari bahwa komputer dapat melakukan perubahan – perubahan dramatis pada keseharian kita. Faktor ketidaktampakan mengakui bahwa pemrosesan internal komputer tersembunyi dari pandangan kita. Pemrosesan internal ini dapat mencakup nilai – nilai pada program, perhitungan yang rumit, dan kriminalitas komputer.

Perusahan – perusahan besar memiliki staf auditor internal yang melapor kepada dewan direktur atau seorang eksekutif tingkat tinggi dan memberikan kelebihan objektivitas. Para auditor internal melakukan empat jenis aktivitas. Pada audit operasional, mereka memberikan verifikasi bahwa sistem perusahaan tersebut telah memiliki pengendalian yang cukup, beroperasi secara efisien, dan mematuhi kebijakan perusahaan. Pada audit finansial, mereka memberikan verifikasi mengenai keakuratan catatan. Pada audit berkelanjutan, mereka melaksanakan audit operasional yang berkelanjutan. Pada desain sistem pengendalian internal, mereka menjaga agar sistem tersebut bekerja seperti yang diharapkan. Sistem informasi finansial mencakup subsistem audit internal yang memasukkan hasilnya ke dalam basis data.

ACM telah menyusun kode etik dan perilaku profesional untuk para anggotanya, yang dapat digunakan oleh siapa pun di industri komputer. Kode ini terdiri atas keharusan – keharusan dalam tiga kategori : keharusan moral umum, tanggung jawab profesional yang lebih spesifik, dan keharusan kepemimpinan organisasi. ACM juga menyusun kode untuk rekayasa piranti lunak yang terdiri atas ekspektasi di delapan wilayah : publik, klien dan atasan produk, penilaian, manajemen, profesi, kolega, dan diri sendiri.

Edukasi etika komputer dapat dilakukan melalui mata kuliah formal yang ditawarkan perguruan tinggi, program profesional seperti Asosisasi Manajemen Amerika, dan program edukasi swasta yang dapat mengirimkan materi melalui internet.

CIO dapat memberikan kontribusi besar kepada operasional perusahaan yang etis dengan cara memahami prinsip – prinsip akuntansi, menjaga agar sistem pelaporan finansial efektif, mendidik para eksekutif perusahaan mengenai sistem keuangan, memastikan bahwa alarm terpasang dalam sistem keuangan untuk memberitahukan manajemen jika perusahaan melenceng dari jalurnya, menjadi pelaku aktif dalam mengomunikasikan informasi ke lingkungan mengenai sistem keuangan perusahaan, dan menjaga pengendalian pengeluaran TI secara ketat.

Meskipun Undang – Undang Sarbanes – Oxley ditunjukkan pada CEO dan CFO, CIO dapat memainkan peranan penting agar perusahaan tersebut memenuhi ekspektasi SOX. CIO dapat menyakinkan agar CEO dan CFO memahami sistem informasi keuangan dan pengendalian yang ada didalamnya. Informasi ini dapat disampaikan kepada komite pengawas SIM. Seluruh eksekutif dapat diberitahu mengenai kemajuan pengendalian di dalam sistem saat sistem disusun. Auditor internal perusahaan dapat memainkan peran aktif dalam perancangan sistem.

Bagaimana budaya etika dicapai dalam sebuah perusahaan? Perusahaan tersebut tidak harus mengusahakan semua pekerjaan sendiri. Bantuan dalam bentuk kode etik dan program edukasi ertika yang dapat memberikan fondasi untuk budaya tersebut. Program edukasi dapat membantu menyusun kredo perusahaan dan meletakkan program etika pada tempatnya. Kode etik dapat digunakan seperti apa adanya atau disesuaikan dengan perusahaan tersebut.

Undang – undang mengenai komputer telah diterapkan di banyak negara untuk mengatasi kekhawatiran seperti hak mendapatkan akses data, hak akan privasi, kejahatan komputer, dan paten piranti lunak. Beberapa negara lebih maju dibandingkan yang lain dalam hal mengeluarkan undang – undang semacam ini, dan hukum di satu negara dapat mempengaruhi penggunaan komputer di tempat lain di dunia.

Sistem Keamanan Manajemen (BAB 9)

BAB 9
Sistem Keamanan Informasi

Sistem Informasi Manajemen digunakan untuk mencapai keunggulan kompetitif sebuah perusahaan. Perusahaan dapat mencapai keunggulan kompetitifnya apabila perusahaan tersebut memiliki strategi yang tidak dimiliki oleh perusahaan lain. Untuk mencapai keunggulan kompetitif sebuah perusahaan diperlukan data base yang baik (pengelolaan sistem informasi yang baik secara keseluruhan). Apabila perusahaan tidak memiliki data base maka perusahaan tersebut tidak bisa mengambil keputusan. Teknologi memainkan peranan penting dalam perusahaan. Dalam era global sekarang ini perusahaan akan berusaha untuk mencapai keunggulan kompetitif sehingga teknologi yang semakin pesat ini sangat diperlukan untuk kemajuan perusahaan tersebut

Sistem Informasi Manajemen bertujuan untuk mencapai keunggulan kompetitif perusahaan. Untuk mencapai keunggulan kompetitif ini diperlukan data base yang baik, pengembangan sistem data base tersebut, E-Commerce yang mendukung sistem perusahaan, pengelolaan sistem informasi perusahaan
Untuk megelola suatu sistem informasi juga diperlukan sistem keamanan informasi dan tentu hal ini dapat menimbulkan risiko manajemen apabila sistem informasi tidak aman. dalam pengelolaan informasi terdapat undang-undang IT yang berupa Transaksional dan Penyadapan.

Identifikasi ancaman 
  1. Mendefinisikan resiko
  2. Penetapan kebijakan keamanan
  3. Penetapan pengendalian 
Apabila suatu sistem informasi dalam perusahaan tersebut tidak aman dan mengalami kebocoran data maka hal tersebut dapat merugikan perusahaan serta data-data penting dalam perusahaan dapat tersebar luas ke perusahaan lain.

INFORMASI DALAM PRAKTIK


Critical success factor (CSF) atau faktor penting penentu keberhasilan diperkenalkan pertama kali tahun 1961 oleh salah satu perusahaan terbesar di Amerika. Kinerja dalam beberapa area operasi perusahaan dapat menentukan kesuksesan atau kegagalan. Area ini yang disebut CFS, akan berbeda dari satu perusahaan ke perusahaaan lain namun cenderung mengikuti pola-pola tertentu berdasarkan bidang industrinya. Kemampuan perusahaan mengembangkan sistem informasi yang baik adalah CFS.
Sistem yang memproses data akuntasi perusahaan disebut sebagai sistem pemrosesan transaksi. Data dikumpulkann dari sistem fisik perusahaan dan dimasukkan ke dalam satu basis data, bersama-sama dengan data dari lingkungan. Peranti lunak akan mengubah data menjadi informasi bagi manajemen dan lingkungan. Salah satu contoh yang baik dalam pemrosesan transaksi adalah sistem yang digunakan oleh perusahaan – perusahaan distribusi, perusahaan yang mendistribusikan produk atau jasa kepada pelanggannya sering kita sebut dengan sistem distribusi.
CRM merupakan suatu aplikasi komputer yang cukup menarik banyak perhatian. Aplikasi ini menuntut adanya area peyimpanan data berukuran super atau data warehouse. Subset dari data warehouse disebut data mart.
Data warehousing memiliki kelemahan maupun kelebihan sendiri-sendiri tergantung dari aktivitas maupun kemampuan perusahaan dalam menyusun maupun menyelesaikan data. Data warehousing merupakan awal dari pengolahan data selanjutnya contohnya data mining. Data mining merupakan tahapan yang bisa dilakukan setelah membuat data warehousing atau bisa diartikan sebagai proses mencari data dalam data warehouse. Semua perusahaan baik itu perusahaan yag besar maupun kecil memiliki gudang data (data warehouse), dimana data warehousing menyimpan semua informasi yang dibutuhkan perusahaan yang berasal dari basis data.
Informasi dalam praktik atau CRF berhubungan dengan teknologi yang terdapat dalam perusahaan dan terhubung dengan bagian-bagian lain seperti sistem marketing, sistem SDM, sistem Finance maupun sistem manufacturing atau produksi. Perusahaan biasanya akan mengevaluasi bagian mana yang baik dan mampu membuat sebuah perusahaan menjadi lebih maju. Setelah pengevaluasian maka akan didapatkan hasil bagian mana yang mampu membuat perusahaan maju dan selanjutnya perusahaan akan memperhatikan bagian tersebut lebih dari bagian yang lainnya.
Sebagai contoh, dalam perusahaan A memiliki bagian SDM yang cukup baik dan dianggap mampu membuat perusahaan maju maka perusahaan A akan lebih memprioritaskan bagian SDM dari pada bagian marketing, finance, maupun produksi. Sedangkan keadaan yang seperti ini dapat menimbulkan kecemburuan sosial di bagian lainnya yang berakibat pada tidak seimbangnya kinerja keseluruhan perusahaan. Seharusnya semua bagian tetap di perhatikan semua. Karena setiap bagian memiliki peran penting dalam sebuah perusahaan.
Apabila satu bagian hilang maka perusahaan tidak mampu berjalan dengan baik. Setiap data dari semua bagian baik itu marketing, SDM, finance maupun operasi akan diolah atau di input dengan menggunakan teknologi  yang dipakai oleh perusahaan. Setelah itu data yang di dapat dari setiap bagian akan dimasukkan dalam data warehousing atau gudang data. Dalam proses ini CRM juga berperan penting karena CRM menghubungan antara perusahaan dengan pelanggan. Pelanggan saat ini lebih rasional dan kritis dibandingkan degan dahulu, dengan adanya CRM ini maka diharapkan perusahaan bisa mengetahui apa saja yang diinginkan oleh pelanggannya dan mampu memenuhi kebutuhan tersebut.

PENGEMBANGAN SISTEM



PENDAHULUAN
Baik manajer maupun para pengembang sistem dapat menerapkan pendekatan sistem ketika memecahkan masalah. Pendekatan sistem terdiri atas tiga tahapan kerja: persiapan, definisi dan solusi. Didalam setiap tahapan tersebut terdapat urut-urutan langkah. Upaya persiapan terdiri atas melihat perusahaan sebagai suatu sistem, mengenal suatu sistem lingkungan, dan mengidentifikasikan subsistem-subsistem perusahaan. Upaya definisi melanjutkan dari satu sistem ke tingkat subsistem dan menganalisis bagian-bagian sistem dengan urutan tertentu. Upaya solusi melibatkan pengidentifikasian solusi-solusi alternatif, mengevaluasinya dan memilih solusi yang terbaik. Solusi ini kemudian diimplementasikan, dan ditindaklanjutkan untuk memastikan bahwa masalah telah terpecahkan.
PENDEKATAN SISTEM
Pendekatan sistem merupakan serangkaian langkah-langkah pemecahan masalah yang memastikan bahwa suatu masalah telah dipahami, solusi-solusi alternatif telah dipertimbangkan dan bahwa solusi yang dipilih berhasil.
*   Upaya Persiapan
Menyiapkan pemecahan masalah dengan memberikan suatu orientasi sistem. Berikut tiga langkah persiapan: Melihat perusahaan sebagai suatu sistem, mengenal sistem lingkungan, dan mengidentifikasikan subsistem perusahaan.
*   Upaya Definisi
Upaya definisi biasanya diransang oleh suatu pemicu masalah (problem trigger)- suatu sinyal yang menandakan bahwa keadaan berjalan lebih baik atau lebih buruk dari yang direncanakan. Sinyal ini dapat berasal dari dalam perusahaan atau dari lingkungannya, dan akan mengawali suatu proses pemecahan masalah.
*   Upaya Solusi
Upaya solusi melibatkan suatu pertimbangan atas alternatif-alternatif yang layak, pemilihan alternatif terbaik,dan implementasinya. Jangan lupa untuk menindaklanjuti implementasi untuk memastikan bahwa solusi tersebut efektif.

SIKLUS HIDUP PENGEMBANGAN
Pendekatan sistem merupakan sebuah metodologi. Metodologi adalah satu cara yang direkomendasikan dalam melakukan sesuatu. Pendekatan sistem adalah metodologi dasar dalam memecah segala jenis masalah. Siklus hidup pengembangan sistem (systems development life cycle - SDLC) adalah aplikasi dari pendekatan sistem bagi pengembangan suatu sistem informasi.
SDLC TRADISIONAL
Tidak dibutuhkan waktu lama bagi seorang pengembang sistem yang pertama untuk mengetahui bahwa terdapat beberapa tahapan pekerjaan pengembangan yang perlu dilakukan dalam urut-urutan tertentu jika suatu proyek ingin memiliki kemungkinan berhasil yang peling besar. Tahapan-tahapan tersebut adalah:
*      Perencanaan
*      Analisis
*      Desain
*      Implementasi
*      Penggunaan.
Mudah bagi kita untuk melihat SDLC tradisional dapat dikatakan sebagai suatu aplikasi dari pendekatan sistem. Masalah akan didefinisikan dalam tahap-tahap perencanaan dan analisis. Selama tahap penggunaan umpan balik dikumpulkan untuk melihat seberapa baik sistem mampu memecahkan masalah yang telah ditentukan.
PROTOTYPING
Meskipun sulit untuk membantah SDLC tradisional dengan diungkapkannya tahapan-tahapan diatas secara logis, metode ini masih memiliki kelemahan. Seiring dengan bertambahnya ukuran dan kompleksitas suatu sistem, melewati tahapan-tahapan dengan sekali jalan menjadi suatu hal yang semakin tidak mungkin untuk dilakukan. Sebagai tanggapan atas keterbatasan ini, para pengembang sistem memutuskan untuk menerapkan suatu teknik yang telah terbukti efektif dalam pekerjaan-pekerjaan lain, misalnya desain mobil- yaitu penggunaan prototipe (prototype).
Dalam penerapannya pada pengembangan sistem, prototipe adalah satu versi dari sebuah sistem potensial yang memberikan ide bagi para pengembang dan calon pengguna, bagaimana sistem akan berfungsi dalam bentuk yang telah selesai. Proses pembuatan prototipe ini dinamakan prototyping. Dasar pemikirannya adalah membuat prototipe secepet mungkin, bahkan dalam waktu semalam, lalu memperoleh umpan balik dari pengguna yang akan memungkinkan prototipe tersebut diperbaiki kembali dengan sangat cepat.
Daya Tarik Prototyping
Pengguna maupun pengembang menyukai prototyping karena alasan-alasan berikut:
*   Membaiknya komunikasi antara pengembang dan pengguna.
*   Pengembang dapat melakukan pekerjaan yang lebih baik dalam menentukan kebutuhan pengguna.
*   Pengguna memainkan peranan yang lebih efektif dalam pengembangan sistem.
*   Pengembang dan pengguna menghabiskan waktu dan usaha yang lebih sedikit dalam mengembangkan sistem.
*   Implementasi menjadi jauh lebih mudah karena pengguna tahu apa yang diharapkannya.
Potensi Kesulitan Dari Prototyping
Prototyping bukannya tidak memiliki potensi kesulitan. Kesulitan-kesulitan tersebut antara lain:
*      Terburu-buru dalam menyerahkan prototipe dapat menyebabkan diambilnya jalan pintas dalam definisi masalah, evaluasi alternatif, dan dokumentasi. Jalan pintas ini akan menciptakan usaha-usaha yang “ cepat dan kotor”.
*      Pengguna dapat terlalu gembira dengan prototipe yang diberikan, yang mengarah pada ekspektasi yang tidak realistis sehubungan dengan sistem produksi nantinya.
*      Prototipe evolusioner bisa jadi tidak terlalu efisien.
*      Antar muka komputer-manusia yang diberikan oleh beberapa alat prototyping tertentu kemungkinan tidak mencerminkan teknik-teknik desain yang baik.
PENGEMBANGAN APLIKASI CEPAT
Satu metodologi yang memiliki tujuan yang sama dengan prototyping yaitu memberikan respons yang cepat atas kebutuhan pengguna, namun dengan lingkup yang lebih luas adalah RAD. Istilah RAD, dari rappit application development atau pengembangan aplikasi cepat diperkenalkan oleh konsultan komputer dan penulis James Martin, dan istilah ini mengacu pada suatu pengembangan siklus hidup yang dimaksudkan untuk memproduksi sistem dengan cepat tanpa mengorbankan mutunya. RAD adalah kumpulan strategi, metodologi, dan alat terintegrasi yang terdapat didalam suatu kerangka kerja yang disebut rekayasa informasi. Unsur-unsur penting RAD, adalah sebagai berikut:
*   Manajemen.
*   Orang.
*   Metodologi.
*   Alat-alat.
PENGEMBANGAN BERFASE
Satu metodologi pengembangan sistem yang dewasa ini digunakan oleh banyak perusahaan adalah kombinasi dari SDLC tradisional, prototyping, dan RAD- dengan mengambil fitur-fitur yang terbaik dari masing-masing metodologi. Pengembangan berfase (phased development) adalah suatu pendekatan bagi pengembangan sistem informasi yang terdiri atas enam tahap-investigasi awal, analisis, desain, kontruksi awal, kontruksi akhir, serta pengujian dan pemasangan sistem.
Tahap-Tahap Pengembangan Berfase
*      Investigasi Awal.
Para pengembang termasuk pengguna dan juga spesialis informasi, melakukan analisis usaha dengan tujuan untuk mempelajari tentang organisasi dengan masalah sistemnya; mendefinisikan tujuan, hambatan, risiko, dan ruang lingkup sistem baru; mengevaluasi proyek maupun kelayakan sistem; melakukan subdivisi sistem menjadi komponen-komponen besar; dan mendapatkan umpan balik pengguna.
*      Analisis.
Pengembang menganalisis persyaratan fungsional pengguna untuk masing-masing modul sistem dengan menggunakan berbagai macam teknik pengumpulan informasi dan kemudian mendokumentasikan temuan-temuannya dalam bentuk model-model proses, data, dan objek.
*      Desain.
Pengembang merancang komponen dan antarmuka dengan sistem-sistem lain untuk setiap modul sistem yang baru dan kemudian mendokumentasikan desain dengan menggunakan berbagai jenis teknik pemodelan.
*      Konstruksi Awal.
Pengembang membuat dan menguji peranti lunak dan data untuk setiap modul sistem dan mendapatkan umpan balik dari pengguna.
*      Konstruksi Akhir.
Peranti lunak modul diintegrasikan untuk membentuk sistem yang lengkap, yang diuji bersama-sama dengan datanya.
*      Pengujian dan Pemasangan Sistem.
Pengembang merancang dan melaksanakan uji sistem yang tidak hanya mencakup peranti lunak dan data, malinkan juga sumber daya informasi lainnya-peranti keras, fasilitas, personel, dan prosedur.
Urut-urutan tahapan ini tidaklah berbeda dengan SDLC tradisional.
Fase-fase Modul
Dalam contoh ini, system telah dibagi menjadi tiga modul utama, pembuat laporan, basis data dan antar muka Web.Jumlah Modul akan bervariasi untuk masing-masing system, mulai dri satu hngga selusin. Anda dapat melihat dalam figure tersebut bahwa analisis, desain, kontruksi aawal, dan tinjauan pengguna dilksnn secara terpisah untuk masing-masing modul. Lebih jauh lagi, ketiga ketiga fase ini dapat diulang kembli jika diminta oleh tinjauan penggun yang mencerminkan pengaruh dari prototyping.

DESAIN ULANG PROSES BISNIS
Manajemen sering kali menyimpulkan bahwa pendekatan-pendektan baru hendaknya dilakukan untuk system-sistem dengan memanfatkan secara penuh kemjuan dibidang teknologi computer modern. Proses pengertian ulang system disebut dengan istilah desain ulang proses bisnis rekayasa ulang (reginneering) atau disebut juga dengan istilah desain ulang proses bisnis (Business Process Redesign-BPR).
Inisiasi Strategis Proyek-Proyek BPR
BPR memiliki potensi pengaruh dramatis pada perusahaan dan operasinya hingga proyek-proyek seperti ini bisanyaa dicetuskan ditingkat manajemen strategis. Manajemen strategis memutuskan bahwa BPR layak untuk dilakukan dan menyetujui proses-proses fisik di desin ulang. Proses-prose fisik itu meliputi logistic sumber daya fisik yang masuk, operasi-operasi yang menghasilkan produk atau jasa perusahaan, dan logistic keluar.

Rekyasa Terbalik
Rekayasa terbalik adalah proses menganalisis system yang sudah ada untuk mengidentifikasi unsure-unsur dan saling keterhubungan diantara unsure-unsur tersebut sekligus untuk membuat dokumentasi pada tingkat abtraksi yang lebih tinggi daripada yang telah ada pada saat ini. Kebutuhan ini timbu ketika perusahaan ingin mengembangkan kembali system yang sudah ada dimana system tersebut hanya sedikit atau tidak memiliki dokumentasi.
Oleh sebab itu rekayasa terbalik akan mengikuti suatu jalur mundur kebelakang sepanjang siklus hidup system, merekontruksi desain dan perencanaan system yang dilakukan dalam usaha pengembangan awal.
Rekayasa Ulang
Rekayasa ulang (reengineering) adalah merancang ulang sebuah system seluruh dengn tujuan mengubah fungsionalnya. Akan tetapi ini bukanlah pendekatan yang ‘’bersih’’ karenaa pengetahuan dari system yang ada saat ini tidak sepenuhnya diabaikan. Pengetahuan tersebut pertama kali deangan melakukan rekayasa terbalik. Lalu sisten yang baru keudian dikembangkan dengan cara ynag normal.  Nama rekayasa kedepan (forward engineering) diberikan untuk proses mengikuti SDLC dengan caara yang normal sambil sekaligus menjalankan BPR.
Pemilihan Komponen-Komponen BPR
Komponen-komponer BPR dapat diterapakan secara terpisah atau digabung. Tergantung pada tingkat kemungkinan dicari. Kombinasi yng tept kn tergantung pada kondisi system yang ada saat ini jik dilihat dari fungsional dan sifat teknisnya. Mutu fungsional adalah ukuran dari apa yang dikerjakan oleh system. Mutu teknis adalah ukuran dari seberapa baik sisten tersebut melaksanakannya.

MENEMPATKAN SDLC TRADISIONAL, PROTOTYPING, RAD, PENGEMBANGAN BERFASE, DAN BPR DALAM PERSPEKTIF.
SDLC tradisional, prototyping, RAD, dan BPR semuanya adalah metodologi. Semuanya adalah cara-cara yang merekomendasikan dalam mengembangkan system informs. SDLC tradisional adalah suatu penerapan pendekatan system terhadap masalah pengembangan system, dan meliliki seluruh unsur-unsur pendektan system dasar, diawali dari identifikasi masalah dan diakhiri dengan penggunaan system.
Prototyping merupaakan bentk singkat dari pendekatan system yang berfokus pada definisi dn pemenuhn kebutuhn pengguna.
RAD merupakan sutu pendekatan alternative terhadap fase-fase desin dan implementasi SDLC. Kontribusi utama yang diberik oleh RED adalah keceptan untuk dapat menggunakn system yng tercapai, terutama melalui penggunaan alat-alat berbasis computer dan tim-tim proyek khusus.
Istilah BPR digunkan untuk pendekatan yang memanfaatkan pengguna teknologi ini sepenuhnya. Prototyping, RAD, dan pengembngan berfase dapat digunakan didalam suatu proyek BPR untuk memenuhi kebutuhan pengguna dengan cara terbuka.

ALAT-ALAT PENGEMBANGAN SISTEM
Pendekatan system dan berbagai siklus hidup mengembangkan system adalah metodologi cara-cara yang direkomendasikan dalam memecahkan masalah-masalah system. Metodologi sama seperti sebuah cetak biru yang digmbar oleh arsitek untuk memandu para kontraktor, tukang kayu, tukang pipa, ahli listrik dan sejenisnya ketika mereka membangun sebuah rumah.
Pendekatan Yang Dipicu Oleh Data Dan Dipicu Oleh Proses
Selama tahun-tahun awal pengembangan system computer, praktis hamper seluruh perhatiaan diberikn ke proses-proses yang akan dikerjkan oleh computer, sebagai kemblikan dari data yang akan dipergunakan. Munculnya system manajemen basis data ditahun 1970-an menarik perhatian akan pentingnya desain data.

PEMODELAN PROSES
Pemodelan proses pertama kali dilakukan dengan menggunkan diagram alur (flowchart). Diagram ini mengilustrasikan aliran data melalui system dan program ISO menciptakan standar untuk bentuk-bentuk symbol flowchart memstikan pengguna diseluruh dunia.
Diagram Arus Data
Suatu digram arus data (data flow diagram-DFD) adalah penyajian dari grafis dari sebuah system yang mempergunakan empat bentuk symbol untuk mengilustrsikaan bagaimana data mengalir melalui proses-proses yang saling tersambung.


*      Unsure-unsur Lingkungan
Unsure-unsur lingkungan berada diluar batas system. Unsure-unsur lingkungan in memberikan input data kepada system dan menerima output data dari system. Istilah terminator sering kali digunakan untuk menyatakan unsure-unsur lingkungan, karena menunjukan titik-titik dimana system berakhir. Suatu terminator digambarkan di DFD dalam bentuk kotak atau persegi panjang yang diberi label dengan nama unsure lingkungan tersebut.
Suatu terminator dapat berupa:
*   Orang, seperti seorang manajer, yang menerima laporan dari system.
*   Organisasi, seperti departemen lain dalam perusahaan atau perusahaan lain.
*   System lain yang memiliki antar muka dengan system.
*      Proses
Proses adalah sesuatu yang mengubah input menjadi output. Proses dapat digambarkan dengan sebuah lingkaran, sebuah persegi panjang horizontal atau sebuah persegi panjang tegak bersudut melingkar.
*      Arus Data
Arus data terdiri dari sekumpul unsure-unsur data yang berhubungan secara logis ( mulai dari satu sudut data tunggal hingga satu file atau lebih) yang bergerak dari satu titik atau proses yang lain.
*      Penyimpanan Data
Ketika perlu menyimpan data karena suatu alasan tertentu, maka kita akan menggunakan penyimpanan data. Dalam terminology DFD, penyimpanan data adalah suatu gudang data.  Bayangkanlah penyimpanan data sebagai ‘’data yang beristirahat’’. Penyimpanan data dapat ditujukan oleh sekumpulan garis-garis sejajar, sebuah kotak dengan ujung terbuka, atau bentuk oval.
Empat proses untuk membuat sebuah laporan komisi penjualan kepada manajer penjualan:
*   Diagram Arus Data Bertingkat (Leveled Data Flow Diagram)
Tambahan DFD dapat digunakan untuk menghasilkan dokumentasi dengan tingkat yang lebih ringkas dan lebih terinci. Sebuah diagram yang mendokumentasikan system pada tingkat yang lebih ringkas disebut diagram konteks (context diagram) sebuah diagram yang memberikan lebih banyak detail disebut diagram nomor n (figure n diagram)
*   Diagram Konteks
Ketika menggambarkan sebuah diagram konteks, anda:
1.   Hanya menggunkan suatu symbol proses saja
2.   Memberikan label pada symbol proses untuk mencerminkan keseluruhan system.
3.   Jangan memberi nomer pada symbol proses tunggal.
4.   Memasukan seluruh terminator untuk system.
5.   Menunjukan seluruh arus data yang terjadi antara terminator dan system.
*   Diagram nomer N
Diagram nomer n mendokumentasikan suatu proses dari sebuah DFD dengan tingkat detail yang lebih besar. N melambangkan nomer proses pada tingkat yang lebi tinggi dari yang sesuatu sedang didokumentasikan.
*   Berapa Banyak Detail Yang Harus Ditampilkan
Terdapat dua aturan umum yng memandu para pengembang dalam memutuskan berapa banyak tingkat DFD yang akan digunakan.
*      Kasus Penggunaan
Kasus penggunaan adalah suatu uaraian naratif dalam bentuk kerangka dari dialog yang terjadi antara system primer dengan system skunder. Dalam kebanyakan kasus system primer adalah sebuah program computer dan system sekunder adalah orang yang berinteraksi dengan program computer.
*      Panduan Kasus Penggunaan
*      Kapan Menggunakan Diagram Arus Data dan Kasus Penggunaan
Diagram arus data dan kasus penggunaan sering kali dibuat selama tahap-tahap investas awal dan analisis dari metodologi pengembangan berfase.





MANAJEMEN PROYEK
Proyek-proyek pengembangan system yang pertama dikelola oleh manajer unit TI, dengan dibantu oleh manajer dari analisis system, pemograman, dan operasi.
Steering Committee SIM
ketika sebuah perusahaan membentuk suatu steering committee dengan tujuan untuk mengarahkan penggunaan sumber daya komputasi perusahaan, maka nama steering committee SIM akan digunkan.
Steering Committee SIM mnejalankan tiga fungsi utama:
*      Menciptakan Kebijakan, yang memastikan dukungan computer untuk mencapai sasaran strategi.
*      Melakukan pengendalian fiscal, dengan bertindak sebagai yang berwenag dalam memberikan persetujuan untuk seluruh permintaan akan perdanaan yang berhubungan dengan computer.
*      Menyelesaikan perselisiahan, yang terjadi sehubungan dengan prioritas penggunaan computer.
Kepemimpinan Proyek
Tim proyek meliputi semua orang yang ikut berpartisipasi dalam pengembangan system informasi. Aktivitas tim akan diarahkan oleh seorang ketua tim atau pimpinan proyek yang memberikan arahan disepanjang masa proyek.
Mekanisme Manajemen Proyek
Dasar dari manajemen proyek adalah rencana proyek, yang dibuat selama tahap investigasi awal ketika metodologi pengembangan berfase diikuti. Setelah tujuan-tujuan proyek, kendala dan ruang lingkupnya telah selesai didefinisikan, kita akan dapat mengdefinisikan pekerjaan-pekerjn yang harus dilaksanakan.
Dukungan Web Bagi Manajemen Proyek
Selain system manajmen proyek berbsis pernti lunak seperti Microsoft project, dukungn juga dapat diperoleh dari internet.




MENGESTIMASI BIAYA PROYEK
Tiga metode untuk mengestimasi biaya dan jadwal proyek:
*      Informasi mengenai system tertentu yang sedang dibuat dan orang yang akan melakukan pengembangan.
*      Pengalaman historis.
*      Pengetahuan mengenai proses pengembngan Peranti lunak dan alat-alat serta teknik estimasi.
Input Pengestimasian Biaya
Sebuah work breakdown structure (WBS), mengidentifikasikan aktifitas-aktifitas proyek yang akan membutuhkan sumber daya. Kebutuhan sumber daya mencntumkan suber daya tertentu yang akan dibutuhkan dan berapa jumlahnya.
Alat-Alat Dan Teknik Estimasi Biaya
Estimsi nlogis menggunakan biaya actual proyek-proyek serupa yang telah dilakukan dimasa lalu sebagai dasar untuk memproyeksikan biaya dari proyek yang telah dipertimbangkan. Teknik ini digunakan ketika hanya terdapat sedikit informasi lain yang tersedia.
Output Pengestimasian Biaya
Estimasi biaya dibuat untuk seluruh sumber daya yang dibebankan ke proyek dan biasanya dinyatakan dalam unit-unit keuangan yang berlaku, seperti dolar atau euro. Estimasi seperti ini dapat disempurnakan kembali selama proyek berlngsung untuk mencerminkan tambahan informasi seiring dengan semakin jelasnya proyek tersebut.