Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan

BAB 11
Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan

Sistem yang memberikan informasi digunakan dalam pengambilan keputusan untuk menyelesaikan masalah yang ada dalam perusahaan
Pentingnya sistem pengambilan keputusan yaitu sistem yang memberikan informasi bagi perusahaan digunakan untuk pengambilan keputusan bagi manajer menggunakan pertimbangan-pertimbangan yang tepat dengan memilih solusi yang terbaik menggunakan pendekatan 
  1. Analisis yaitu mempertimbangkan konsekuensi dari pilihan-pilihan yang telah dibuat pada tujuan perusahaan
  2. Penilaian yaitu proses pemikiran yang dilakukan oleh manajer
  3. Penawaran yaitu negosiasi yang dilakukan oleh para manajer
Di dalam pemodelan matematika jenis model naratif adalah satu jenis model yang sering digunakan manajer yang menggambarkan entitas dan kata-kata yang terucap dan tertulis sehingga pembaca dan pendengar bisa mengerti dan memahaminya serta semua komunikasi bisnis yang termasuk di dalam model ini
Masalah yang tidak terstruktur merupakan masalah semiterstruktur yaitu masalah yang memiliki beberapa elemen dimana beberapa dipahami oleh si pemecah masalah dan beberapa tidak dipahami oleh si pemecah masalah

Jenis data yang digunakan dalam memainkan peran "Bagaimana Jika" berupa lembar kerja dimana pemecah masalah memanipulasi satu atau lebih variabel untuk melihat dampak dari hasil simulasi.

Sistem Pendukung Pengambil Keputusan

Bab 10

Moral adalah tradisi informal perilaku baik, yang tetap konstan dari satu masyarakat ke masyarakat lain. Etika adalah kepercayaan, standar, dan teladan yang ditunjukan sebagai paduan untuk individu dan masyarakat. Etika bervariasi dari satu masyarakat ke masyarakat lain. Hukum adalah peraturan formal yang diterapkan oleh pemerintah dimana  terdapat hukuman jika tidak dipatuhi. Hukum komputer di Amerika Serikat telah diterapkan untuk mengatasi hal – hal seperti hak dan pembatasan atas data, privasi, kejahatan komputer, dan paten piranti lunak. Keputusan pengadilan, seperti State Street Decision, juga berkontribusi terhadap hukum – hukum ini. UE telah mempertimbangkan untuk memperketat persyaratan untuk mematenkan piranti lunak yang tercantum di State Street Decision.

Masyarakat mengharapkan komputer untuk digunakan secara etis karena tiga alasan. Kelenturan logis berarti bahwa komputer dapat diprogram untuk melakukan hampir semua hal. Faktor transformasi menyadari bahwa komputer dapat melakukan perubahan – perubahan dramatis pada keseharian kita. Faktor ketidaktampakan mengakui bahwa pemrosesan internal komputer tersembunyi dari pandangan kita. Pemrosesan internal ini dapat mencakup nilai – nilai pada program, perhitungan yang rumit, dan kriminalitas komputer.

Perusahan – perusahan besar memiliki staf auditor internal yang melapor kepada dewan direktur atau seorang eksekutif tingkat tinggi dan memberikan kelebihan objektivitas. Para auditor internal melakukan empat jenis aktivitas. Pada audit operasional, mereka memberikan verifikasi bahwa sistem perusahaan tersebut telah memiliki pengendalian yang cukup, beroperasi secara efisien, dan mematuhi kebijakan perusahaan. Pada audit finansial, mereka memberikan verifikasi mengenai keakuratan catatan. Pada audit berkelanjutan, mereka melaksanakan audit operasional yang berkelanjutan. Pada desain sistem pengendalian internal, mereka menjaga agar sistem tersebut bekerja seperti yang diharapkan. Sistem informasi finansial mencakup subsistem audit internal yang memasukkan hasilnya ke dalam basis data.

ACM telah menyusun kode etik dan perilaku profesional untuk para anggotanya, yang dapat digunakan oleh siapa pun di industri komputer. Kode ini terdiri atas keharusan – keharusan dalam tiga kategori : keharusan moral umum, tanggung jawab profesional yang lebih spesifik, dan keharusan kepemimpinan organisasi. ACM juga menyusun kode untuk rekayasa piranti lunak yang terdiri atas ekspektasi di delapan wilayah : publik, klien dan atasan produk, penilaian, manajemen, profesi, kolega, dan diri sendiri.

Edukasi etika komputer dapat dilakukan melalui mata kuliah formal yang ditawarkan perguruan tinggi, program profesional seperti Asosisasi Manajemen Amerika, dan program edukasi swasta yang dapat mengirimkan materi melalui internet.

CIO dapat memberikan kontribusi besar kepada operasional perusahaan yang etis dengan cara memahami prinsip – prinsip akuntansi, menjaga agar sistem pelaporan finansial efektif, mendidik para eksekutif perusahaan mengenai sistem keuangan, memastikan bahwa alarm terpasang dalam sistem keuangan untuk memberitahukan manajemen jika perusahaan melenceng dari jalurnya, menjadi pelaku aktif dalam mengomunikasikan informasi ke lingkungan mengenai sistem keuangan perusahaan, dan menjaga pengendalian pengeluaran TI secara ketat.

Meskipun Undang – Undang Sarbanes – Oxley ditunjukkan pada CEO dan CFO, CIO dapat memainkan peranan penting agar perusahaan tersebut memenuhi ekspektasi SOX. CIO dapat menyakinkan agar CEO dan CFO memahami sistem informasi keuangan dan pengendalian yang ada didalamnya. Informasi ini dapat disampaikan kepada komite pengawas SIM. Seluruh eksekutif dapat diberitahu mengenai kemajuan pengendalian di dalam sistem saat sistem disusun. Auditor internal perusahaan dapat memainkan peran aktif dalam perancangan sistem.

Bagaimana budaya etika dicapai dalam sebuah perusahaan? Perusahaan tersebut tidak harus mengusahakan semua pekerjaan sendiri. Bantuan dalam bentuk kode etik dan program edukasi ertika yang dapat memberikan fondasi untuk budaya tersebut. Program edukasi dapat membantu menyusun kredo perusahaan dan meletakkan program etika pada tempatnya. Kode etik dapat digunakan seperti apa adanya atau disesuaikan dengan perusahaan tersebut.

Undang – undang mengenai komputer telah diterapkan di banyak negara untuk mengatasi kekhawatiran seperti hak mendapatkan akses data, hak akan privasi, kejahatan komputer, dan paten piranti lunak. Beberapa negara lebih maju dibandingkan yang lain dalam hal mengeluarkan undang – undang semacam ini, dan hukum di satu negara dapat mempengaruhi penggunaan komputer di tempat lain di dunia.

Sistem Keamanan Manajemen (BAB 9)

BAB 9
Sistem Keamanan Informasi

Sistem Informasi Manajemen digunakan untuk mencapai keunggulan kompetitif sebuah perusahaan. Perusahaan dapat mencapai keunggulan kompetitifnya apabila perusahaan tersebut memiliki strategi yang tidak dimiliki oleh perusahaan lain. Untuk mencapai keunggulan kompetitif sebuah perusahaan diperlukan data base yang baik (pengelolaan sistem informasi yang baik secara keseluruhan). Apabila perusahaan tidak memiliki data base maka perusahaan tersebut tidak bisa mengambil keputusan. Teknologi memainkan peranan penting dalam perusahaan. Dalam era global sekarang ini perusahaan akan berusaha untuk mencapai keunggulan kompetitif sehingga teknologi yang semakin pesat ini sangat diperlukan untuk kemajuan perusahaan tersebut

Sistem Informasi Manajemen bertujuan untuk mencapai keunggulan kompetitif perusahaan. Untuk mencapai keunggulan kompetitif ini diperlukan data base yang baik, pengembangan sistem data base tersebut, E-Commerce yang mendukung sistem perusahaan, pengelolaan sistem informasi perusahaan
Untuk megelola suatu sistem informasi juga diperlukan sistem keamanan informasi dan tentu hal ini dapat menimbulkan risiko manajemen apabila sistem informasi tidak aman. dalam pengelolaan informasi terdapat undang-undang IT yang berupa Transaksional dan Penyadapan.

Identifikasi ancaman 
  1. Mendefinisikan resiko
  2. Penetapan kebijakan keamanan
  3. Penetapan pengendalian 
Apabila suatu sistem informasi dalam perusahaan tersebut tidak aman dan mengalami kebocoran data maka hal tersebut dapat merugikan perusahaan serta data-data penting dalam perusahaan dapat tersebar luas ke perusahaan lain.